Produk Kopi Di Trade Expo 2017



Saya tidak hanya sekedar berkunjung ke stan kopi saat Trade Expo ke-32 di ICE BSD. Tetapi juga menghadiri diskusi regional mengenai pangsa pasar produk Indonesia di negara Kanada. Banyak sekali informasi berharga yang saya dapatkan di forum ini. 

Misalnya kopi adalah salah satu komoditas yang diterima oleh pasar Kanada. Rata-rata orang Kanada menghabiskan delapan cangkir kopi perhari. Negara besar seperti Cina bisa mengekspor segala produk, hanya kopi yang mereka tidak punya.

Kopi gayo (arabika) dari Aceh menjadi salah satu primadona kopi dunia. Rasanya khas dan disukai oleh banyak negara.

Perwakilan dari Indonesia yang bertugas mempresentasikan kisah kopi ke negara Kanada mengatakan bahwa bangsa Kanada akan meminta informasi mengenai proses kopi beserta para petani yang mengelola perkebunan kopi. Jika dipaparkan bahwa petani terdongkrak ekonominya setelah memasarkan biji kopi ke Kanada dan mampu menyekolahkan anak-anak mereka, maka ini adalah nilai plus. Kerja sama bisa terus berlangsung. Tidak boleh ada eksploitasi tenaga kerja. Saya sangat terkesan dengan informasi ini.

Kopi dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan di sini. Baik berupa kopi bubuk maupun biji kopi. Pencinta kopi sangat antusias saat mengunjungi masing-masing stan. Kemasan dibuat semenarik mungkin.


Untuk pasar ekspor, rantai pemasaran harus terjaga. Jika terputus karena faktor hasil panen yang tidak mencukupi, akibatnya pelanggan kecewa dan beralih untuk mencari pemasok lain. Pemerintah turun tangan mengatur hal ini supaya hasil ekspor tetap stabil.


Salam blogger,
Merry


Komentar