Khusus dunia kerja, pekerjaan multitasking sudah umum ditemui. Seorang pegawai melakukan beberapa pekerjaaan dan belum tentu satu sama lain berkaitan.
Banyak pro dan kontra seputar pekerjaan multitasking sendiri. Baik dari pihak tenaga kerja maupun para ahli. Sebab ada keyakinan bahwa manusia itu terbatas kekuatan dan kemampuannya. Sehingga pekerjaan multitasking dicap tidak sehat. Tetapi anehnya tuntukan bekerja multitasking tetap saja semakin eksis.
Saya berusaha menulis artikel ini seobyektif mungkin, berdasarkan pengalaman pribadi, agar tidak terkesan cetek dengan mencomot informasi dari blog ini dan itu tanpa ada dasar yang jelas.
Sebelum berkarir pun saya sudah terbiasa melakukan hal multitasking. Ketika resmi menjadi pegawai, saya tidak terlalu terkejut dengan pekerjaan "gado-gado" di kantor. Hanya perlu menyesuaikan diri saja. Awalnya memang keteter karena belum menguasai beberapa bidang, termasuk perangkat kerja.
Saat itu, gadget belum secanggih sekarang. Komputer belum terhubung dengan internet. Bagaimana bisa diselesaikan semua dengan fasilitas yang serba terbatas. Kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Silakan baca disini untuk membayangkan atmosfir kerja sebelum tahun 2000an.
Setelah tahun 2000an dan seterusnya sampai sekarang, hidup saya masih semarak dengan pekerjaan multitasking. Ada yang bertanya, stress nggak sih? Saya jawab, iya pasti, tapi tidak selalu.
Langsung saja saya bagikan jurus supaya sukses menjalankan pekerjaan multitasking di kantor :
1. Berusahalah untuk mengerti seluk beluk job description sebelum menandatangi perjanjian kerja. Secara jelas pasti sudah kebayang nanti apa saja yang harus dikerjakan
2. Setelah siap bekerja, berusahalah beradaptasi dengan situasi kantor, pekerjaan, dan rekan-rekan kerja
3. Selalu buat catatan pekerjaan sehari-hari supaya mudah untuk ditinjau ulang, mana yang prioritas, mana yang masih bisa ditunda. Mana yang sudah selesai dihari itu, mana yang belum. Tentukan targetnya. Strategi ini terkait dengan manajemen waktu. Catatan adalah senjata penting karena semakin banyak pekerjaan, semakin besar kemungkinan ada yang terlewat karena lupa. Bisa mencoba aplikasi reminder untuk dipasang di handphone kita
4. Usahakan untuk tidak terbawa arus stress karena pekerjaan multitasking sudah pasti dibawah tekanan. Lebih baik fokus supaya pekerjaan menjadi berkualitas. Ajakan rekan kerja untuk ngobrol, harap ditunda dulu sekiranya tidak penting. Atau membuka situs-situs yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, hindari dulu
5. Pekerjaan multitasking juga melatih kompetensi kita. Jadi tanggapi dengan positif kondisi ini
6. Sediakan waktu untuk rehat sejenak, misalnya dengan coffee break atau mencari udara segar disekitar kantor. Yang penting bisa rileks
7. Inovatiflah. Jika memang pekerjaan selalu tidak bisa selesai on time dan berulang terus sampai memunculkan suatu masalah serius, diskusikan dengan atasan dan pihak manajemen terkait untuk mencari solusi. Misalnya merekrut tenaga freelance untuk membantu pekerjaan. Komunikasi sangat penting dalam dunia kerja. Karena semua adalah teamwork. Kalau hanya sekedar : Yes Sir atau asal Boss senang, kita tidak akan pernah maju dengan pola pikir seperti itu. Hindari kebiasaan mengeluh karena tidak ada manfaatnya
8. Selain inovatif, juga harus kreatif dan cerdik. Misalnya tidak perlu terlalu detail pada sebuah pekerjaan tertentu selama itu tidak menimbulkan masalah. Atau memikirkan strategi yang efektif untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk
9. Pastikan fasilitas yang digunakan saat bekerja, berfungsi secara normal supaya pekerjaan multitasking tidak tersendat
10. Jujurlah pada diri sendiri, setelah sekian lama menjalankan pekerjaan multitasking, apakah ada nilai plusnya buat Anda? Apakah Anda sanggup menjalaninya terus? Hal ini penting untuk mengukur kemampuan
Keuntungan pekerjaan multitasking adalah kita bisa semakin cekatan, sigap, kompetensi meningkat, semakin matang untuk berkoordinasi, dan tentu saja makin disukai perusahaan. Ini berguna untuk jangka panjang dan perusahaan bisa memberikan rekomendasi saat kita mencari pekerjaan lain. Beberapa pengalaman saya bagikan disini.
Beberapa kekurangan pekerjaan multitasking adalah hidup terburu-buru supaya bisa segera menyelesaikan pekerjaan, terkadang menjadi mudah emosi akibat tekanan, kemampuan kognitif terganggu, dan bisa saja hubungan dengan orang terdekat menjadi terganggu karena harus menyelesaikan semua pekerjaan dari kantor. Bisa juga menyebabkan turnover yang tinggi.
Tetapi pekerjaan multitasking tidak selamanya mengakibatkan masalah.
Hidup ini tidak ada yang standar. Mungkin saat ini kita bekerja bersama team, entah esok setelah membuka perusahaan sendiri, semua harus dikerjakan sendiri sampai perusahaan berjalan stabil dan mampu merekrut staff. Pengalaman multitasking pasti sangat membantu.
Salam blogger,
Merry
Komentar