Perangkat Kantor Lawas Era 90an


Bagi yang berkarir pada tahun 1990an pasti setuju dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini. Tidak ada salahnya mengingat kembali masa lalu ketika bekerja dengan menggunakan perangkat lawas yang mana sekarang sudah dianggap jadul alias kuno. 

Saya memulai karir di sebuah perusahaan yang menjual peralatan elektronik untuk kebutuhan proyek. Saat itu saya adalah karyawati termuda. Bekerja dengan para senior yang berpengalaman ada suka dukanya. Semuanya sudah berlalu. Yang masih saya ingat dengan jelas adalah perangkat yang kami gunakan untuk menunjang pekerjaan.

1. IBM PC


Ini adalah perangkat paling top karena sangat membantu pekerjaan kantor sehari-hari. Modelnya klasik. CPU ada yang sebagai tatakan monitor ada juga yang ditaruh di samping monitor.

DOS merupakan sistem pengoperasian serta LOTUS 123 sebagai programnya. Awal menggunakannya, saya diajari dengan sabar oleh teman kantor. Saya harus mencatat dan menghapal semua perintah pengoperasian. PC. Tidak memakai mouse.

Dalam beberapa minggu plus trial & error, akhirnya saya mampu juga mengoperasikan komputer ini.

Tampilan program Lotus 123

C Prompt DOS
Perusahaan tidak memiliki tim IT khusus. Jadi saya harus terbiasa mengatasi masalah PC dengan C Prompt yang tampilannya seperti gambar diatas.

Disket
Untuk mem backup semua data, kami menggunakan disket dengan macam-macam warna.

Selain printer laserjet, ada juga printer dot matrix merk Epson untuk mencetak nota ataupun surat jalan. Bunyinya berisik.

Sekitar tiga tahun kemudian, saya menggunakan program baru yaitu Lotus Smartsuite. Sudah lebih modern dan PC menggunakan mouse berkabel.

2. Pesawat Telepon

Sangat umum jika perusahaan pada masa itu memiliki nomor telepon lebih dari dua. Karena handphone masih terbatas jumlahnya. 

Telepon Panasonic Hybrid untuk hunting lines, tidak terlalu banyak mengalami perubahan model dan fitur sampai sekarang.

Cordless ada, tapi hanya dimiliki oleh boss.

Saya sempat menjalankan fungsi operator telepon. Karena komputer untuk melacak nomor telepon sedang rusak, maka jika ada rekan kerja yang ingin disambungkan ke nomor tertentu, saya harus membuka buku nomor telepon. 

Sangat repot kalau harus terus membuka buku tersebut karena ukurannya besar. Saya berinisiatif menghafal semua nomor telepon yang ada termasuk nomor handphone orang-orang tertentu. Kalau saya hitung, total +/- 50 nomor yang saya hafal diluar kepala. Saya akan lebih cepat menyambungkan telepon dengan cara ini. Sekarang saya tidak mampu lagi seperti itu karena sudah ada handphone.

3. Handphone


Handphone era 90an lumayan tebal. Kami beri julukan handphone batako. HP ini merk Motorola tipe MicroTac. Layar hijau monokrom dan berukuran kecil. Pada saat itu sms masih mahal, sehingga lebih sering dipakai untuk telepon saja, tapi tidak untuk jangka waktu yang lama sebab kuping bisa jadi panas karena radiasi baterai masih sangat tinggi. Handphone jenis ini sangat tahan banting dan awet.

Jika ada telepon masuk, maka bunyi deringnya adalah monofonik. Hanya dimiliki oleh para boss dan sales saja.

Jaman itu, handphone merk Motorola, Eriksson, dan Nokia yang merajai pasaran. Masing-masing merk, modelnya terbatas.

4. Pager


Gadget yang satu ini lumayan imut-imut. Hanya untuk mengirim pesan satu arah via operator. Penerima pesan bisa merespon dengan cara menelepon lewat telepon umum atau rumah ke nomor telepon pengirim pesan. Sangat merepotkan dan tidak nyaman jika mengirimkan pesan yang sifatnya pribadi. Karena sudah pasti operator pager akan mengubah kata-katanya sebelum dikirim.

5. Mesin Facsimile


Mesin ini fungsinya untuk menerima dan mengirim inquiry, PO, penawaran, dan ucapan selamat. Saat itu masih menggunakan thermal paper yang tulisannya akan hilang jika terkena udara panas atau karena hasil fax disimpan dalam waktu yang lama. Untuk itu harus di copy lagi sebelum disimpan. 

Setelah tahun 2000an, mesin fax sudah dimodifikasi dengan menggunakan kertas HVS dan gulungan karbon sekali atau dua kali pakai. Hasil fax bisa bertahan dalam waktu lama.

Kalau tiba saatnya mengirim ucapan ke klien, maka saya akan menggunakan 2 mesin fax sekaligus dan memonopolinya.

6. Mesin Ketik

Menggunakan mesin ketik sangat jauh dari kata praktis. Jika ada kesalahan ketik, maka harus diperbaiki dengan menggunakan tip-ex.  Ada mesin ketik manual, ada yang elektrik.

Kami menggunakan mesin ketik untuk mengetik surat jalan yang non carbonized atau faktur pajak yang masih dikerjakan secara manual serta kuitansi.

Saya tidak mau berlama-lama dengan mesin ketik. Segera saya buatkan format berbagai dokumen di komputer, lalu bisa dicetak dengan menggunakan printer dot matrix. Jauh lebih cepat. 

Beberapa kantor masih menggunakan mesin ketik untuk dokumen terbatas. Saya mengakui sekalipun tidak praktis, namun menggunakan mesin ketik ada seni dan tekniknya. Yaitu mengetik dengan 10 jari secara cepat plus meminimalkan kesalahan ketik.

7. Radio Cassette Recorder

Yang satu ini kami pakai radionya saja untuk mendengarkan lagu-lagu yang sedang hits dari stasiun radio favorit seperti Hard Rock FM, Ramaco Group, dan Sonora.

Pekerjaan jadi terasa enjoy dan ringan. Sesekali kami meminta diputarkan lagu favorit dari telepon atau fax.

Kami sabar menunggu antrian hingga lagu diputarkan. Bahkan kami para girls pernah sekali-kalinya berkunjung ke radio Ramaco untuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam. Posisinya di Harmoni, tidak terlalu jauh dari kantor kami yang terletak di Jalan Gajah Mada.

Well, sebagai generasi kantoran tahun 1990 (sampai tahun 2000) bisa bernostalgia lewat artikel ini. Nah generasi setelahnya pasti agak sedikit bingung. Yang kami rasakan adalah masing-masing perangkat diatas memiliki fungsi yang sangat optimal sekalipun fiturnya terbatas.

Entah dalam beberapa tahun kedepan, apalagi gadget baru yang akan muncul. Sepuluh tahun terakhir ini adalah masa keemasan gadget mutahir.


Salam blogger,
Merry

Komentar