Saya tertarik menulis artikel buah kering ini setelah tahun lalu mengunjungi pameran Allpack Indonesia di Jiexpo Kemayoran. Ada satu stan dengan display mesin seukuran kulkas dua pintu. Di dalamnya ada susunan tray yang memuat potongan buah yang sedang dikeringkan.
Saya mencoba icip-icip potongan buah yang ada, seperti kiwi, pisang, apel, dan nanas. Di mesin lain ada tray berisi aneka potongan bawang bombay dan sayuran.
Jika buah segarnya berasa asam, maka otomatis buah yang dikeringkan pun berasa asam. Demikian pula sebaliknya.
Ini adalah mesin pengering buah (fruit dryer/ fruit dehydrator) dalam keadaan kosong. Tray dan model mesin dirancang sedemikian rupa sehingga proses pengeringan berjalan sempurna.
Mesin pengering buah sudah diisi dengan berbagai potongan buah segar dengan posisi pengaturan sedemikian rupa. Siap untuk dikeringkan.
Adapula mesin dengan model tabung transparan seperti foto diatas. Lebih keren karena potongan buah yang dikeringkan terlihat jelas .
Potongan buah naga putih yang telah dikeringkan |
Potongan buah naga merah yang telah dikeringkan |
Potongan durian monthong yang telah dikeringkan |
Buah kering seperti ini jika diolah dengan baik, maka kandungan nutrisinya tetap terjaga dengan rasa yang manis alami, warna tetap menarik, dan aroma buah yang asli. Tidak perlu menambahkan gula ataupun pewarna.
Umumnya buah kering sebagai cadangan jika musim dingin atau musim hujan tiba yang mana pada saat itu sulit menemukan buah-buahan musim panas. Bisa dijadikan sebagai oleh-oleh jika berkunjung ke negara lain karena buah-buahan tropikal sangat langka di sana. Kalaupun ada, harganya pasti mahal dan rasanya sudah tidak terlalu segar lagi. Buah kering menjadi favorit bagi mereka yang sedang diet atau para vegetarian. Sehingga pola hidup sehat dan praktis tetap dijalankan.
Dahulunya buah-buahan dikeringkan secara alami dibawah sinar matahari. Sekarang sudah tersedia berbagai mesin pengering seperti informasi diatas. Ada yang menggunakan listrik atau gas. Beberapa negara malah menggunakan tenaga matahari.
Yang saya lihat pada waktu pameran adalah unit yang menggunakan listrik. Pikiran saya pasti daya listriknya besar. Namun ternyata tidak. Selain itu, tidak mengeluarkan udara panas selama proses pengeringan buah, melainkan udara sejuk.
Lamanya proses tergantung dari kadar air dalam buah. Namun jangan kuatir karena mesin sudah memiliki timer yang disesuaikan. Standar proses pengeringan memakan waktu sekitar 5 sampai 8 jam.
Posisi potongan buah di atas tray harus memiliki jarak satu sama lainnya. Sebelumnya buah harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan cara alami atau dengan menggunakan lap kering. Buah dipotong setebal 3mm sampai 6mm. Untuk buah yang merambat seperti anggur, selama tidak ada biji, tidak perlu dipotong. Pastikan buah yang dipilih adalah buah dengan rasa yang manis dan jangan terlalu matang.
Tidak semua buah bisa dikeringkan. Contohnya semangga dan pepaya yang sudah sangat matang. Kandungan airnya terlalu banyak.
Jika memutuskan untuk membeli mesin pengering buah, tanyakan secara jelas cara pengoperasiannya untuk menghindari hasil pengeringan yang tidak sempurna ataupun hasil yang terlalu garing.
Aneka buah kering bisa kita beli dari penjual jika tidak memiliki mesin pengeringnya. Yang terpenting selama tidak menggunakan gula, minyak, atau pewarna kimiawi, pasti aman dan bergizi.
Salam blogger,
Merry
Komentar